Laporan praktikum Rangkaian Aritmatika
MODUL II
RANGKAIAN ARITMETIKA
1.1
TUJUAN PRAKTIKUM
1.
Memahami konsep
operasi-operasi aritmetika bilangan biner.
2.
Dapat
memahami konsep dasar penjumlahan dan rangkaian penjumlahan bilangan biner.
3.
Mampu
merancang rangkaian penjumlahan dan pengurangan.
1.2
DASAR TEORI
1.
Operasi dasar
aritmetika bilangan biner
a.
1’s complement, beserta contoh
1s complement adalah suatu cara untuk membalikkan bilangan negatif menjadi positif
(karena sebetulnya dalam bahasa komputer tidak dikenali pengurangan) sehingga
pengurangan ini menjadi penjumlahan. 1s
complement dari suatu bilangan dilakukan dengan mengubah 0 menjadi 1 dan 1
menjadi 0, misalnya:
Jadi, 1s complement dari 10001
adalah 01110.
b.
2’s complement, beserta contoh
2s
complement kurang lebih memiliki
fungsi yang sama dengan 1s complement
yaitu membuat suatu bilangan negatif menjadi positif, namun cara 2s complement agak sedikit berbeda yaitu 1s
complement yang ditambah dengan 1
misalnya:
kemudian:
jadi 2s complement dari 10001 dalah 01111.
2.
Operasi
penjumlah setengah/half adder dan
penjumlah penuh/full adder
a.
Half Adder
1)
Pengertian
Half
Adder adalah rangkaian yang
digunakan untuk menjumlahkan dua buah bit
input, dan menghasilkan nilai jumlahan (sum)
dan nilai lebihnya (carry-out). Half adder digunakan untuk menjumlahkan
dari bit bit terendah. Prinsip kerja dari Half Adder yaitu nilai dari inputan A
ditambah dengan nilai inputan B dan hasilnya diletakkan pada output S ,dan jika mempunyai sisa baru
diletakkan pada output Count.
2)
Tabel
Kebenaran
Tabel 2.1. Tabel
kebenaran half adder
A
|
B
|
X
|
COUT
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
3)
Rangkaian
Logika
|
Gambar 2.1. Rangkaian
logika half adder
4)
Contoh
|
Gambar 2.2 penjumlahan half-adder
b.
Full Adder
1)
Pengertian
Rangkaian full
adder berfungsi menjumlahkan 2 buah bilangan yang telah dikonversikan
menjadi bilangan bilangan biner. Rangkaian ini menjumlahkan 2 buah input ditambah dengan Carry out dari hasil penjumlahan
sebelumnya (Carry in dalam rangkaian full adder). Penjumahan full adder pada prinsipnya menggunakan
dua buah half adder dan sebuah gerbang OR. Half
adder pertama merupakan penjumlahan A dan B . Selanjutnya nilai SUM dari half adder pertama diproses pada half adder kedua dengan input satu lagi
yaitu C. Nilai half adder kedua
itulah yang menjadi SUM selanjutnya.
Carry pada half adder pertama
diproses pada gerbang OR.
2)
Tabel
Kebenaran
Tabel 2.2. Tabel
kebenaran full adder
A
|
B
|
CIN
|
X
|
COUT
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
3)
Rangkaian
Logika
|
Gambar
2.3 Rangkaian logika full-adder
d. Contoh
|
Gambar 2.4 Penjumlahan mengggunakan
full-adder
3.
Operasi
pengurang setengah (half subtractor) dan pengurang penuh (full subtractor)
a.
Half subtractor
1)
Pengertian
Rangkaian Half
Subtractor merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melakukan
pengurangan pada 2 bit inputan yang menghasilkan nilai hasil pengurangan (remain) dan nilai yang dipinjam (Borrow - out) .
2)
Tabel
Kebenaran
Tabel 2.3. Tabel
kebenaran half subtractor
A
|
B
|
R
|
BOUT
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
3)
Rangkaian
Logika
|
Gambar 2.5. Rangkaian
logika half subtractor
4)
Contoh
|
Gambar 2.6. Pengurangan half-subtractor
b.
Full subtractor
1)
Pengertian
Rangkaian Full
Subtractor merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melakukan
pengurangan pada 2 bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan biner.
Pada rangakain ini, selain input A
dan B juga terdapat input B-in yang merupakan B-out dari half subtractor.
2)
Tabel Kebenaran
Tabel 2.4. Tabel
kebenaran full subtractor
A
|
B
|
BIN
|
R
|
BOUT
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
3)
Rangkaian
Logika
|
Gambar 2.7. Rangkaian
logika full subtractor
4)
Contoh
|
Gambar 2.8. Pengurangan full-subtractor
1.3
PERCOBAAN YANG DILAKUKAN
- Hitunglah operasi di bawah ini menggunakan 1’s comp dan 2’s comp
a.
10 + 4
b.
8 – 6
- Buatlah rangkaian di bawah ini pada simulator hanya dengan menggunakan gerbang dasar
a.
Rangkaian
half subtractor
|
b.
Rangkaian
full adder
|
1.4
HASIL PERCOBAAN
1. Hasil percobaan menggunakan 1’s comp dan 2’s comp
a.
Menghitung 10 + 4
1.
Menggunakan 1’s comp
1010
0110 +
1110
2. Menggunakan 2’s comp
01010
00010_ +
1110
b. Menghitung 8 – 6
1. Menggunakan 1’s comp
1000
1001 +
10001
1 +
0010
2. Menggunakan 2’s comp
1000
1010_ +
0010
2. Hasil percobban mengubah gerbang
ekslusif menjadi gerbang dasar
a. Membuat gerbang half-subtractor
dengan menggunakan gerbang dasar
|
Gambar 2. Half-subtractor
dengan gerbang dasar
b. Membuat gerbang full-adder menggunakan gerbang dasar
|
Gambar 2. Full-adder dengan gerbang dasar
1.5
PEMBAHASAN
1. Percobaan 1’scomp dan 2’s comp
Pada
percobaan pertama adalah untuk mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan biner, untuk penjumlahan bilangan biner, bilangan biner bisa langsung
dijumlahkan dengan bilangan biner lainnya. Sedangkan pada operasi pengurangan
bilangan biner diubah terlebih dahulu dengan menggunakan 1’s comp dan 2’s comp
2. Percobaan membuat half-subtractor dan full-adder
dari gerbang dasar
Percobaan
kedua adalah membuat rangkaian half-substractor dan full-adder dengan menggunakan gerbang dasar saja. Pada rangakaian half-subtractor dan rankaian full-adder terdapat gerbang XOR yang
merupakan gerbang kombinasional, gerbang XOR memiliki persamamaan A’B+AB’ untuk
menggantikan fungsi gerbang or dengan gerbang dasar maka diperlukan 2 gerbang
NOT, 2 gerbang AND, dan 1 gerbang OR. Setelah itu gerbang tadi NOT, OR, dan AND
tadi dirangkai hingga membentuk persamaan A’B+AB’ sehingga dapat menggantikan
gerbang XOR.
1.6
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada beberapa jenis operasi biner yaitu, penjumlahan
pengurangan, perkalian, dan pembagian,. Untuk operasi pengurangan diperlukan
1’s comp dan 2’s comp untuk menyatakan nilai negatif karena komputer tidak
mengenal operasi pengurangan
2. Penjumlahan pada sistem
bilangan biner dilakukan dengan cara hampir sama dengan penjumlahan pada sistem
bilangan desimal. Bilangan dijumlahkan per bit dari paling kanan hingga paling kiri. Pada operasi penjumlahan,
hasil penjumlahan akan mempunyai panjang bit minimal sama dengan bilangan yang
dijumlahkan.
3. Pada pengurangan bilangan biner bilangan biner
yang menjadi pengurang terlebih dahulu diubah dengan menggunakan 1’s comp dan
2’s comp baru kemudian baru dijumlahkan, hal itu karena komputer tidak mengenal
o[erasi pengurangan
4. Rangkaian penjumlahan ada dua
jenis yaitu half-adder dan full-adder dan rangakain pengurangan ada dua jenis
juga yaitu: half-subtractor dan full-subtractor. Kedua rangkaian tersebut dapat
dibuat dengan menggunakan gerbang XOR, NOT, dan AND.
1.7 REFRENSI
[1]Kasmawan,
Antha.2010. Penuntun Praktikum Elektronika 2. Jimbaran : Unud.
[2]Kurniawan, Fredly. 2005. Sistem Digital Konsep &
Aplikasi. Yogyakarta : Gava
Media.
Komentar
Posting Komentar