Laporan praktikum Looping dan Control



MODUL II
STATEMENT CONTROL DAN LOOPING

2.1.  TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Mahasiswa bisa membuat program yang memerlukan perulangan.
2.      Mahasiswa bisa memilih/menentukan statement looping yang paling sesuai dengan permasalahan yang harus dipecahkan.
3.      Mahasiswa bisa menentukan statement control yang tepat untuk program yang dibuat.

2.2.  DASAR TEORI
2.2.1.      Statement Control
Statement control merupakan sebuah statement yang terdiri dari kondisi-kondisi yang dimana jika kondisi tersebut terpenuhi program akan melakukan suatu instruksi tertentu. Jadi dapat di katakan statement control merupakan penunjuk arah bagi urutan suatu program[2].
Dalam bahasa C++ terdapat beberapa jenis statement control sebagai berikut  :
a.    Konstruksi if
 Pada konstruksi if sebuah konstruktur program  hanya memiliki  sebuah kondisi, artinya dimana suatu instruksi atau beberapa instruksi akan dijalankan apabila sebuah kondisi tersebut dipenuhi, namun apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi maka instruksi yang ada tidak akan dijalankan[2].
Berikut sintaks dari konstruksi if :
if  (kondisi)
    { 
      instruksi/statement;
    }

b.    Konstruksi if – else
 Pada konstruksi if - else sedikit berbeda dengan konstruksi if karena pada konstruksi if – else. Jika sebuah kondisi tidak terpenuhi maka program akan mencari kondisi lain yang ada atau menjalankan instruksi yang berada di luar bagian dari kondisi yang tidak terpenuhi[2].

Berikut sintaks dari konstruksi if - else :
if  (kondisi)
{   
    statement/instruksi;
      }
else
{
        statement/instruksi;
      }

c.    Konstruksi if – else bersarang
 Pada konstruksi ini terdapat lebih dari satu buah kondisi jadi apabila sebuah kondisi tidak terpenuhi maka akan berlanjut ke kondisi berikutnya tergantung berapa banyak kondisi yang ada[1].
Berikut sintaks konstruksi if –else bersarang :
if  (kondisi){       
          statement/instruksi;
       }
else if (kondisi){   
     statement/instruksi;
       }
else {
        statement/instruksi;
       }

d.    Konstruksi switch – case
 Konstruksi switch – case sedikit berbeda dengan konstruksi if – else, dimana konstruksi switch – case lebih menguntungkan digunakan pada program yang memiliki banyak pilihan kondisi dalam satu step dan jumlah kondisi sudah pasti. Jadi berbeda dengan statement if – else yang hanya memiliki 2 pilihan kondisi pada satu step[2].
Berikut sintaks konstruksi switch – case :
switch (variable)
{
    case  konstanta1
       {
          statement;
          break;
        }

   case konstanta ke-n
        {
           statement;
           break;
        }
}
2.2.2.      Statement Looping
Statement Looping atau perulangan dimana suatu instruksi dapat dilaksanakan secara terus menerus tergantung jumlah perulangan atau batas perulangan yang telah ditentukan[1].
Struktur perulangan terdiri dari dua buah bagian yaitu :
a.    Kondisi perulangan, yaitu ekspresi boolean yang harus dipenuhi untuk melakukan perulangan
b.    Isi atau badan perulangan, yaitu satu atau lebih pernyataan yang akan di ulang.
Berikut macam konstruksi perulangan :
a.    Konstruksi for
Konstruksi for adalah perintah perulangan yang digunakan apabila programmer sudah mengetahui berapa kali proses perulangan yang akan dilakukan, dan perintah for tidak membutuhkan suatu kondisi terpenuhi[1].
Berikut sintaks programnya :
deklarasi peubah ;
for (peubah=nilai awal ; peubah=nilai akhir ; kondisi)
{statement;
}
Contoh :
int i;
for ( i=0 ; i<5 ; i++ ) {
cout<<”looping 5 kali \n”;
}

b.    Konstruksi while
Konstruksi while merupakan perintah perulangan yang dipakai apabila programmer tidak mengetahui berapa kali jumlah perulangan dilakukan, dan perintah while ini memungkinkan statement yang ada pada konstruksinya tidak dilakukan sama sekali jika kondisi tidak dipenuhi[1].
Berikut sintaks programnnya :
while (kondisi)
     {
        statement;
     }



c.    Konstruksi do – while
Konstruksi do – while merupakan perintah perulangan yang dipakai apabila programmer tidak mengetahui berapa kali jumlah perulangan dilakukan. Perintah do – while sedikit berbeda dengan while karena pada perintah do – while, statement yang berada pada konstruksinya harus dilaksanakan satu kali walaupun kondisi yang ada tidak terpenuhi[2].
Berikut sintaks programnya :
Do
{
statement;
}
while (kondisi);

















2.3.  PERMASALAHAN
1.            Buatlah program untuk menentukan apakah suatu bilangan yang dimasukkan ke program tersebut termasuk bilangan genap atau bilangan ganjil. (dinamis)
2.            Buatlah program faktorial dengan ketentuan: kelompok ganjil menggunakan perulangan for dan kelompok genap menggunakan perulangan while



























2.2.  KESIMPULAN
Berdasarkan  praktikum data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1.   Statement control merupakan sebuah statement yang terdiri dari kondisi-kondisi yang dimana jika kondisi tersebut terpenuhi program akan melakukan suatu instruksi tertentu jadi dapat dikatakan statement control adalah penunjuk arah bagi suatu program.
2.   Ada empat jenis statement control yaitu IF, IF ELSE, IF ELSE bersarang dan SWITCH-CASE
3.   Statement Looping adalah proses yang dilakukan secara berulang-ulang sampai batas yang ditentukan. Biasanya bila dalam perulangan tersebut tidak disertakan batasnya maka syntax akan error karena proses itu akan berulang terus hingga tak terhingga sementara variabel dalam komputer masih terbatas.
4.   Ada tiga jenis statement looping, yaitu for, while, dan do-while.



















DAFTAR PUSTAKA
[1]  Kristanti, Andri. 2013. Algoritma dan Pemrograman Dengan Bahasa C++. Yogyakarta. Graha Ilmu.
[2]  Sukrisno dan Ema Utami. 2005. 10 Langkah Belajar Algoritma, Menggunakan Bahasa C dan C++. Yogyakarta. Penerbit Andi.
[3] https://unram.ac.id














                                                                                         









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan praktikum Rangkaian Aritmatika

Laporan Praktikum Gerbang Logika